Perencenaan
& Manajemen Ritel
A. Gambaran Umum tentang ritel
Pengertian
Ritel
Manajemen Ritel berasal
dari bahasa Perancis ‘ritellier’ ,
yang artinya memecahkan ato memotong sesuatu. Lebih tepatnya yaitu pengaturan
keseluruhan dari factor – factor yang berpengaruh proses perdagangan dan dari
semua aktivitas pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada masyarakat.
Klasifikasi
Retail
Klasifikasi
retail yang menurut Pintel dan Diamond (1971) itu bisa di klasifikasi dalam
banyak cara. Ada 3 bagian dari klasifikasi ritel yang dimaksudnya yaitu,
·
Klasifikasi Deskriptif yang dari pasar
ritel sebagai 2 tipe yaitu, tipe keragaman barang yang dapat di jual secara
bagus dan tipe kepemilikan
·
Klasifikasi Strategic dimana pasar ritel
yang dapat di bedakan berdasarkan strategi yang di gunakan yaitu: Margin /
turnover strategy , retail price and service strategy, gross margin dan
strategic group classification
·
Klasifikasi Tingkat pelayanan contoh
seperti toko electronic, toko perihasan, butik, dll
Fungsi
Ritel
Ritel
itu merupakan tahap dari akhir proses distribusi dan dilakukannya penjualan
langsung pada konsumen ada juga bisa bila dimana bisnis ritel ini sangat
berpengaruh / berfungsi sebagai perantara antara distributor terhadap konsumen
akhir, ritel juga berperan sebagai penghimpun barang. Ritel memiliki factor –
factor yang sangat berpengaruh terhadap bisnis ritel adalah 4P yaitu:
·
Place
·
Price
·
Product
·
Promotion
Ruang
Lingkup Bisnis Retail
Penjualan barang
secara fisik itu bukan hanya bagian dari bisnis retail, ada juga ruang lingkup
bisnis retail yaitu penjualan secara jasa, penjualan secara jasa ini biasa
disebut dengan ‘Real Service’, dan bila penjualan barang secara fisik disebut
dengan ‘Complementary Service’, yang merupakan layanan secara pesan antar,
fasilitas kredit dan jaminan leasing. Pengertian dari bisnis retail ini bukan
hanya sekedar penjualan yang tidak menggunakan tempat khusus dalam proses jual
beli dan direct selling, tetapi juga dapat sebagai retailer yang biasa disebut
grosir, manufacture dan wholesaler.
B. Proses Perencanaan & Manajemen Ritel
Dari
sekian banyaknya para konsumen yang memilih retail store biasanya
mempertimbangkan terlebih dahulu , dari segi ini dapat artikan bahwa ada
sebabnya yaitu karena factor kebutuhan perekonomian masyarakat yang harga yang
melonjak naik. Ada pun konsumen yang kebutuhan nya emosional yang di bisa di
artikan seperti gengsi ( malu ) yang kadangkala mempengaruhi kebutuhan
tersebut.
Ada
faktor – faktor ekonomi yang relevan bila memilih retail store antara lain :
1. Harga
Ada retail store yang
mesang harga mati ( tidak bisa tawar ) contohnya seperti supermarket dan department
store, dan ada pula yang menetapkan harga yang fleksibel ( dapat di tawar )
contohnya seperti discount store dan pasar – pasar tradisional
2. Kemudahan
Kemudahan bila dimana
calon pembeli ( konsumen ) dan pengunjung bila dapat kemudahan parker dan dapat
cepat pergi setelah membayar barang yang di beli tersebut.
3. Nilai
yang ditawarkan
Yang artinya perbedaan
dari total customer value dan total customer cost. Total constumer value adalah
sekumpulan manfaat yang di inginkan para pelanggan dari produk maupun jasa,
yang meliputi produk value ( kendalaan, daya tahan atau keawetan, untuk
bekerja.sedangkan service value yaitu seperti ( penyerahan barang, responsife,
empati dan dapat di percaya). Dan terakhir yaitu image value ( citra perusahaan
). Total costumer cost adalah terdiri dari harga yang di bayarkan seperti biaya
tenaga dan biaya waktu.
4. Jasa
– jasa khusus yang ditawarkan
Pengiriman barang
secara gratis, mengembalikan atau menukar barang yang sudah di beli dan
pembelian secara kredit, hal ini mencakup dengan jasa – jasa khusus dari
perusahaan tersebut yang dipromosikan kepada calon pembeli/konsumen.
5. Sistem
informasi Ritel
Sistem informasi ritel
( SIM ritel ) adalah susatu system yang dikembangkan menggunakan pedekatan
ytang berbasis pada pemanfaatan teknologi dan peralatan system – system yabg
terpadu agar dapat mengolah data yang menjadi penyedia informasi untuk
menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasiopnal, manajemen
analisis. Dalam pengendalian usaha bisnis diperlukan pengawasan yang baik, di
karenakan dimana arus data barang dagangan dan uang berputar sangat cepat. Disni
terdapat bentuk dalam melakukan pengendalian dan pengawasan yang baik, yaitu
dengan melukannya pencatatan data – data barang, harga, dll sebagainya secara
teratur dan tertib, ada juga penyuguhan informasi dalam bentuk system pelaporan
secara akurat dan tepat waktu sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi
setiap keputusan yang di ambil. Secara umum SIM ritel tidak berbeda dari system
informasi manajemen lainnya, yang meliputi
·
Tingkatan informasi untuk proses
transaksi, yang befungsi sebagai inquiry response, biasanya tingkatan ini
menjadi tanggung jawab dari staf atau clerk perusahaan.
·
Tingkatan informasi untuk perencanaan
operasional, pengendalian atau pengambilan keputusan biasanya tingkatan ini
dibutuhkan oleh lower management untuk pengambilan keputusan
·
Tingkatan informasi untuk perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan, Middle Management adalah salah satu untuk
pengambilan keputusan apa bila sudah mendapat informasi yang baik dan segera
akan melakukan perencanaan keputusan contohnya pembuatan anggaran dari
penentuan jenis dan harga barang.
·
Tingkatan informasi untuk perencanaan
strategis, kebijakan dalam pengambilan keputusan. Tujuan nya adalah demi
kemajuan dalam perusahaa oleh karena itu di butuhkan infromasi yang berkaitan
dengan kinerja dalam perusahaan dan keadaan lingkungan luar perusahaan. Dalam tingkatan
ini hanya ditentukan oleh Top Management.
Daftar Pustaka
http://okeem.blogspot.com/2013/01/gambaran-umum-tentang-manajemen-ritel.html
https://kartikagaby.wordpress.com/2013/06/19/pengertian-dan-manajemen-ritel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar